gundala

Gundala2.jpg
Gundala dilukis oleh Iskandar Salim pada tahun 2005.
Penerbit Penerbit Kentjana Agung
Muncul
perdana
1969
Pencipta Harya Suraminata
Karakteristik
Karakter samaran Sancaka
Spesies Manusia
Rekan perjuangan Godam
Aquanus
Maza
Tira
Merpati
Boga
Kalong
Jin Kartubi
Sembrani
Pangeran Mlaar
Kemampuan
  • Sambaran petir dengan berbagai tingkatan kekuatan
  • Lari secepat angin
  • Pukulan petir
Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada tahun 1969. Genre komik adalah Fantasi. Jelas tampak pengaruh komik superhero Amerika pada desain karakter maupun jenis kekuatannya, meskipun alur ceritanya bergaya Indonesia. Lokasi cerita sering digambarkan di kota Yogyakarta meskipun dalam filmnya pada tahun 1982 diceritakan berada di Jakarta. Gundala termasuk karakter komik yang cukup populer di Indonesia selain Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, dan Godam.

Asal-usul

Seorang peneliti jenius bernama Sancaka menemukan serum anti petir. Tenggelam dalam ambisinya sebagai seorang ilmuwan, dia melupakan hari ulang tahun Minarti, kekasihnya, yang berakibat putusnya hubungan mereka. Sancaka yang patah hati berlari dengan hati galau di tengah hujan deras. Tiba-tiba sebuah petir menyambarnya. Dalam keadaan koma ia ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz, sekaligus diberkati kemampuan super yaitu bisa memancarkan geledek dari telapak tangannya[1]. Raja Taifun dari kerajaan Bayu memberinya kekuatan lari secepat angin[2]
Sejak itulah, pada waktu-waktu tertentu, ia tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulutnya, di sisi topengnya terdapat hiasan seperti sayap burung. Ia adalah kawan mereka yang lemah dan musuh bagi para pencoleng.

Ghazul

Gundala bertemu untuk kali pertama dengan musuh bebuyutannya, Ghazul, dalam "Dokumen Candi Hantu" (1969).

Pemfitnahan

Pengkor menciptakan Gundala palsu yang mencemarkan nama baik Gundala. Rekan-rekan sesama jagoan pembasmi kejahatan berbalik memburunya [3]. Gundala akhirnya mampu membuktikan kejahatan Pengkor dan menghajar balik si Gundala palsu

Pengantin Buat Gundala

Dalam petualangannya bersama Kalong di Pangkalan Pemunah Bumi (1977), Gundala Bertemu dengan seorang wartawati cantik yang ternyata tangguh ilmu bela dirinya, yaitu Sedhah Esti Wulan yang kemudian menjadi istrinya. Ia nantinya menjadi seorang jagoan wanita yang dikenal dengan sebutan Merpati.

Kedengkian Seorang Saudara

Horyona, ayah mertua Kaisar Kronz menaruh dendam kepada menantunya disebabkan hukuman dijatuhkan kepada putrinya yang jahat. Cucu Horyona dari Kronz menuntut tahta Kerajaan Petir. Kaisar Kronz mengutus Thirhapy menjemput Gundala dibumi. Sang Putra Petir mendapat tugas menghadapi Athon, raksasa bersenjatakan kapak petir

Isu "Gundala The Movie"

Poster "Gundala The Movie" yang ternyata hanya hoax.
Pada tahun 2008, tersiar kabar di dunia maya bahwa akan diluncurkannya film adaptasi komik Gundala terbaru. Dalam berita tersebut dikatakan film super hero Indonesia ini akan ditayangkan pada Juni 2009. Hal ini dipertegas dengan sebuah website dan akun facebook yang berisi ringkasan cerita, data-data kru, storyboad, serta poster yang sangat meyakinkan. Berita ini juga telah menyebar di beberapa situs-situs resmi. Pada 6 Juni 2010 JakartaPost menerbitkan artikel yang menyatakan bahwa ini adalah hoax oleh Iskandar Salim.[6]
Berdasarkan ringkasan ceritanya, film ini mengisahkan penemuan artefak cincin kuno yang menyimpan kekuatan dahsyat mengakibatkan perebutan yang membuat banyaknya korban jatuh. Dalam ringkasan itu kemudian diceritakan seorang arkeolog muda yang idealis bernama Sancaka yang terseret ke dalam pusaran konflik dan nasib yang menjadikannya sebagai pemilik cincin tersebut. Dengan kekuatan tak terbatas ditangannya, Sancaka menjelma menjadi Gundala, ksatria penegak keadilan dalam menghadapi rencana Gazul yang menghendaki cincin tersebut untuk ambisi jahatnya.
Meskipun promosi itu sangat meyakinkan, akan tetapi setelah dikonfirmasikan dengan Hasmi (pengarang Gundala) dan PT Bumi Langit selaku pemegang lisensi, kedua pihak itu membantah telah memberi izin terhadap pembuatan film tersebut. Bahkan menurut Hasmi, jika pun memang ada, ia tidak akan menyetuji skenario tersebut perubahan Sancaka dari seorang insinyur menjadi arkeolog. Hasmi menambahkan, perubahan karakter tersebut sangatlah vital bagi pondasi cerita Gundala. Oleh sebab itu ia meyakinkan bahwa berita itu hanyalah bentuk kreativitas penggemar yang sangat meinginkan kemunculan Gundala di layar kaca [7].
Salah satu majalah film terkemuka di Indonesia, Cinemags juga menkonfirmasikan bahwa berita tentang pembuatan film "Gundala The Movie" ini hanyalah isu belaka. Hal ini disampaikan oleh pihak Cinemags dalam surat pembacanya. Konfirmasi dari Cinemags ini dilakukan setelah pihak redaktur mencoba mencari tahu pihak-pihak yang disebutkan sebagai kru pembuatan film tersebut. Akan tetapi, informasi yang beredar tersebut ternyata nihil.


by : wikipedia